Sabtu, 06 Juli 2013

Kelaparan Ancam Pengungsi Banjir di Malaka Barat NTT

Sejumlah warga yang mengungsi karena banjir yang menenggelamkan rumah mereka di Kecamatan Malaka Barat, Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT), terancam kelaparan. Belum ada bantuan memadai dari pemerintah terhadap para korban banjir bandang Sungai Benenain itu. 

Anggota Tim Siaga Bencana Desa (TSBD) NTT wilayah Kabupaten Malaka, Patris Seran Klau, kepada Kompas.com, Kamis (4/7/2013) malam, mengatakan, sebagian besar warga yang mengungsi dan saat ini kelaparan adalah warga Desa Lasaen, Fafoe, dan Umatoos. "Warga mulai kelaparan karena gagal panen akibat banjir. Kondisi pengungsi sekarang juga nyaris tak terurus," ujar dia.

Beruntung, ujar Patris, ada bantuan dari Bank NTT. "Sehingga warga masih bisa bernapas," ungkap Patris. Menurut Patris, bantuan dari bank itu tak bisa dijamin akan cukup untuk sepekan ke depan. Jatah yang didapat para pengungsi bervariasi, antara lima sampai tujuh kilogram beras per keluarga. Sementara anggota keluarga berkisar antara dua sampai tujuh orang. 

Saat ini, pengungsi mulai memakan pisang dan kelapa. Sebelumnya, Gubernur NTT Frans Lebu Raya mengatakan, penanganan banjir Malaka sudah mencakup tindakan darurat pengiriman makanan, obat, dan air bersih ke pengungsian warga.

Sumber: kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar